Pabrik pesawat Irkutsk akan meluncurkan dua sampel pesawat latihan ringan Yak 152. (Foto: Sergei Mamontov/RIA Novosti) |
Angkatan Udara Rusia tak lama lagi memiliki pesawat latihan militer
baru, Yak-152, ‘saudara muda’ Yak-130 yang lebih kompleks dan mahal.
Meski karakteristik penerbangan dan teknis pesawat ini belum diumumkan,
para ahli percaya bahwa senjata baru tersebut akan menarik minat negara
asing.
Terbang Seperti Pancake
Pada 2015, pabrik pesawat Irkutsk akan meluncurkan
dua sampel pesawat latihan ringan Yak-152. Pesawat ini dikembangkan oleh
Biro Desain Yakovlev yang merupakan bagian dari perusahaan Irkut dan
dikenal ahli dalam bidangnya. Pesawat latihan baru ini dibuat untuk
membantu persiapan pilot utama. "Meja terbang" ini akan diuji pada 2016,
setelah itu akan diproduksi secara massal.
Untuk latihan pertama, Yak-152 akan diterbangkan oleh penerbang profesional dari akademi angkatan udara.
"Di tahun-tahun pertama latihan, siswa akan belajar terbang bersama
instruktur. Mereka akan belajar cara mengeksekusi penerbangan sederhana
yang disebut 'penerbangan pancake’ dan cara melakukan pendaratan," kata
juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia pada RBTH. "Latihan ini akan menunjukkan apakah siswa mampu untuk terus terbang."
Menurut sang juru bicara, Yak-152 akan membantu calon
pilot melakukan manuver tingkat tinggi dan mendapatkan pengalaman
terbang malam serta terbang dalam kondisi meteorologis yang sulit. Itu
sebabnya pesawat latihan baru ini akan dilengkapi dengan peralatan
navigasi mutakhir serta sistem penyelamatan darurat CKC-94M.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, orang yang akan
berlatih menggunakan Yak-152 bukan hanya calon pilot pesawat tempur dan
pesawat tempur pengebom, tapi juga komandan serta kopilot yang
menerbangkan pesawat pengebom, pesawat angkutan militer, dan helikopter.
"Setelah mendapat keterampilan dasar menerbangkan Yak 152, para siswa
akan melanjutkan latihan menggukanan pesawat latihan khusus," jelas juru
bicara Kementerian Pertahanan. "Misalnya, siswa yang ingin menerbangkan
Su-35, T-50, atau pesawat tempur pengebom Su-34 pertama-tama akan
berlatih dengan Yak-130.
Pilot yang menerbangkan bomber Tu-22M dan Tu-160 awalnya akan mengasah
keterampilan dengan pesawat penumpang modifikasi khusus Tu-134UBL,"
terangnya.
Yak-152 (foto;engineeringrussia.wordpress.com)
|
Permintaan Tinggi
Saat ini, sektor pesawat latihan ringan tengah aktif
berkembang. Terdapat banyak pesaing, seperti Tukano dan Super Tukano
Brazil, serta PC-7 dan PC-9 Swiss yang diproduksi oleh perusahaan
Pilatus. Selain itu, banyak pula perusahaan produsen pesawat yang
mengembangkan dan memproduksi pesawat latihan ringan, seperti Aermacchi
dari Italia yang dulu memasok M-290 ke Finlandia dan Meksiko.
Sementara
Orlik dari Polandia tidak mampu mendapatkan klien, kecuali angkatan
udara nasional mereka sendiri. Hal yang cukup mencengangkan ialah pada
awal 2000-an Beechcraft dari AS membeli lisensi para produsen Swiss
untuk membangun PC-9 sendiri. Pesawat itu kemudian diganti nama menjadi
T-6B Texan-2 dan kini digunakan untuk melatih pilot, tidak hanya di
Angkatan Udara dan Laut AS, tetapi juga di Kanada, Israel, Jerman, dan
bahkan Selandia Baru.
Sementara itu, banyak negara yang menggunakan pesawat latihan ringan digunakan sebagai storm trooper,
khususnya Angkatan Udara Kolombia yang sering menggunakan Super Tukano
untuk menyerang markas-markas organisasi narkotika dan pemberontak
dengan efektif. "Sekarang, sebagaimana kita lihat, dengan adanya targeting pod
dan berbagai peralatan dalam pesawat untuk menjatuhkan bom kendali
satelit seperti JDAM Amerika, pesawat latihan menjadi alternatif yang
tidak mahal bagi pesawat serbu.
Mereka mampu mengenai sasaran tanpa
menghadapi ancaman dari sistem antipesawat," kata Anton Lavrov, ahli
militer independen dan salah satu penulis buku The New Russian Army.
"Kebanyakan pemberontak hanya dapat mempertahankan diri saat diserang
dari udara menggunakan MANPADS (sistem pertahanan udara yang mudah
diangkut manusia) dan senjata api."
Saat ini, para pembangun pesawat Irkutsk sedang menerima dokumentasi teknis untuk pesawat baru tersebut. Jika semua berjalan sesuai rencana, pada akhir tahun ini Irkutsk akan menyelesaikan produksi elemen konstruksi pertama serta komponen-komponen dan perakitan pesawat latihan baru ini.
sumber ; RBTH Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi konten -