Jumat, 17 Oktober 2014

BMP : Di Tes Pertama Dalam Perang Yom Kippur


Dlibatkan pertama kali dalam perang Yom Kippur pada 1973 oleh pasukan Mesir dan Suriah, BMP-1 mampu menunjukkan performa yang di inginkan oleh AB Uni Soviet, di buat berdasarkan medan operasi yang menuntut unit infanteri dapat terlindung dengan  maksimal dan mampu meningkatkan mobilitas infanteri baik itu dalam perang Nubika maupun perang konvensional

Di satu sisi selain menghantarkan satuan infanteri ke dalam medan operasi, panser ini juga tidak hanya mempunyai kemampuan pertahanan sendiri yang mumpuni tapi juga punya kemampuan menghantam posisi lawan, suatu konsep yang di kenal dengan istilah IFV infanteri fighting vehicle

Meskipun boleh di bilang "sukses" dalam perang Yom Kippur, ada beberapa kelemahan mendasar dalam rancangan BMP-1, seperti rentannya lapis baja BMP-1 ketika menghadapi tembakan senapan  kaliber 50 dan kaliber 106 serta  rudal ATGM 9M14 Malyutka / AT-3 Sagger yang sistem kontrolnya tidak bekerja efektif  dan efisien ketika di operasikan

Kelemahan ini akhirnya menjadi dasar pembuatan dari BMP-2, beberapa elemen diperbaiki termasuk penggantian Rudal 9M14 Malyutka / AT-3 Sagger menjadi 9K111 Fagot / AT-4 Spigot dan 9M113 Konkurs / AT-5 Sprindel 

Tak lama setelah pembuatan BMP-2 pada akhir tahun 70an, muncul desain baru dari BMP-2 yaitu BMP-3.
Salah satu perbedaan "saudara - saudaranya" kemampuan amphibi BMP-3 di dapat dari sepasang waterjet bukan lagi mengandalkan gerak roda rantai. 

BMP-3 dilengkapi dengan kanon kaliber 100 mm. Kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik. Selain itu terdapat platform peluncur rudal kendali anti tank (ATGM), baik yang diluncurkan langsung melalui laras meriam (laser guided system) maupun yang terpasang pada badan panser. 

Konstruksi persenjataan BMP-3 merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini memungkinkan para awak dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara. (sey


BMP-1




BMP-2

 
 




BMP-3


 
 




PERSENJATAAN

Meriam 73 mm 2A28 Grom BMP-1 demgam peluncur  ATGM 9M14 Malyutka

Kanon 30 mm 2A42,kanon tipe ini lah yang dipakai oleh BMP-2

Senapan mesin kaliber 7.62 mm,senjata standar kedua BMP-1 dan BMP-2

9M113 Konkurs Rudal anti tank BMP-2

9M14 Malyutka ATGM BMP-1

Rudal Anti Tank 9M117 Bastion BMP-3














image ;
wikipedia
forum.valka
primenet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi konten -